Ulasan Tentang Novel Zikir Do'a Cinta
Sebuah karya novel Zikir Do’a
Cinta pengarang Wibi Aregawa, mengatakan dalam karyanya tersebut bahwa “setiap
Cinta pasti ada takdirnya”. Novel
tersebut diterbitkan oleh Maqom Intuisi Media, dengan cetakan pertama pada
bulan Januari 2011. Novel Dzikir Do’a Cinta ini termasuk novel yang sudah dua
kali saya baca dengan khatam hingga selesai. Isi dari buku tersebut sangat
menarik, sehingga membuat saya ingin kembali membacanya lagi. Yahh, walaupun
sudah pernah saya baca. Buku novel tersebut menginspirasi pembacanya, bahwa
tidak ada Cinta yang Abadi. Hanya cinta kepada-Nya lah yang tidak akan
fana(sebentar), layu ataupun mati. Dan cinta kepada utusanNya yang telah
membawa kabar gembira bagi mereka yang mengindahkannya dan membawa kabar
peringatan bagi mereka yang tidak mau mendengarkannya.
Dalam buku ini, menceritakan
tentang seorang pemuda bernama Johan yang pada awalnya terombang-ambing oleh
tujuan hidupnya. Dia beragama tapi sama sekali tidak memahami apa itu agama,
dan mengapa mengharuskan umatNya untuk melakukan Ibadah?. Cahaya hidayahpun
datang kepada Johan, ketika dia masuk kedalam SMA. Johan mendapatkan petunjuk
tentang kebimbangngannya selama ini, tentang menentukan agamanya. Baginya
(Johan), dia tidak ingin hanya mewarisi agama leluhurnya begitu saja, tanpa
memahami arti agama itu apa. Karena itu dia bimbang dalam menentukan agamanya.
Dia mencari agama lain dimulai dari Katholik, Kristen, Budha, Hindu, konghucu,
Islam. Johan mulai membaca kitab-kitab agama tersebut. Sampai pada akhirnya
Johan meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa, yang pada dasarnya semua
agama mengajarkan bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa. Karena itu pada malam Jum’at
dia yang selama ini jarang berdo’a, memutuskan untuk berdo’a dan meminta
kepada-Nya agar diberi Jalan terbaik yang mana akan dia tempuh dan memilihnya
sebagai agama. Malam itu dia bermimpi, yang didalam mimpinya itu Johan melihat
kitab yang pernah ia baca berganti-ganti dari mulai weda terus buyar, hingga
pada kitab terakhir yakni Al-Qur’an yang kemudian merasuk kedalam Jiwa raganya.
Akhirnya dengan petunjuk itu, Johan memilih agamanya. Karena dia sudah
beritikad bahwa Apa saja agama yang saya pilih, biarkan itu menjadi urusan saya
dengan Tuhan. Jikalau agama yang di anutnya itu benar, maka Surgalah
ganjarannya. Dan jika agama yang di anutnya itu salah, biarlah dia tanggung
akibatnya. Begitulah kata-kata johan dalam buku Dzikir Do’a Cinta.
Dalam menempuh pendidikan SMA ini
juga, Johan bertemu dengan sosok wanita yang sangat Cantik, yang bernama
Jeanny. Dia adalah wanita berketurunan Tionghoa(Chinese) yang beragama
katholik. Jeanny dikenalkan dengan Johan, oleh temannya yakni Dian. Dari
situlah lama kelamaan Johan dan Jeanny akrab dan dekat. Sehingga tumbuhlah
butir-butir cinta keduanya. Berbagai kejadian telah mempertemukan mereka
semenjak SMA tersebut. Tapi, karena Jeanny adalah cewek yang tercantik di
sekolahannya, sehingga membuat siapa saja pria terpikat olehnya. Bahkan guru
pembina organisasi mereka (Johan dan Jeanny) juga menaruh perhatian yang lebih
kepada Jeanny.Akhirnya johan menyadari bahwa dirinya tidak pantas dengan
Jeanny, apalagi karena beda agama. Dan lawannya juga bukan main-main, yakni
guru pembinanya sendiri bernama pak Daud. Sejak saat itulah dia mulai
mengikhlaskan Jeanny.
Kini Johan telah menemukan rasa
cintanya yang lain, kepada seorang cewek bernama Triana. Triana ini adalah
teman latihan taekwondonya. Karena kedekatan itulah membuat mereka berdua
dekat, dan menjalin kasih. Sampai suatu saat, Triana dipanggil oleh Tuhan.
Begitulah takdir cinta kepada selainNya yang sementara. Sejak saat itu Johan,
enggan mencari pengganti Triana. Meskipun kenyataanya begitu, Jeanny yang masih
memendam perasaan dengan Johan.
Setelah Ujuan Nasional, mereka
bertiga yakni Jeanny, Johan dan Dian. Pergi ke tempat buku. Dari tempat buku
inilah, johan mulai mengenal sosok manusia yang paling mulia, yakni Rasulullah
Muhammad SAW. Karena harga bukunya yang sangat mahal, dia pun mengurungkan
niatnya untuk membeli buku itu. Karena Jeanny tahu bahwa Johan menginginkan
buku tersebut, suatu saat ketika perpisahan, Jeanny memberi kenang-kenangan
yang berisi buku tersebut kepada Johan. Semenjak saat itulah Johan selalu
teringat Jeanny.
Dalam kehidupannya johan selalu
mengutamakan urusan agamanya. Bahka dia sudah berusaha melupakan Jeanny yang
pergi ke Australia. Tapi Tuhan menakdirkan bahwa Johan dan Jeanny bersatu,
meskipun banyak halangan dan rintangan yang mencoba menghancurkan hubungan
mereka. Akan kah Johan mendapatkan cintanya Jeanny?, silahkan baca saja bukunya
untuk mengurangi rasa penasaran. Semoga buku ini menjadi sumber hidayah, bagi
pembacanya.
No comments:
Post a Comment